Tujuan perjalanan kali ini adalah ke Gunung Lebak Naga, seperti biasa perjalanan di mulai jam 3 subuh. Gunung Lebak Naga berlokasi di Pelaihari, Kalimantan Selatan, dengan detail geo location berikut ini :
<LatitudeDegrees>-4.046999</LatitudeDegrees>
<LongitudeDegrees>114.667726</LongitudeDegrees>
Silakan dicatat bagi yang punya perangkat yang dilengkapi “GPS”.
Lokasi dengan data tersebut kira-kira berada di Jalan Jamal, Tangkisung (kalau kata Google, entah benar atau tidak). Perjalanan dari Banjarmasin sekitar 2 jam. Untuk menemukan lokasi berhenti atau parkir ke Gunung Lebak Naga sangat gampang, karena nanti di kiri atau kanan jalan dapat dilihat tulisan besar warna merah dengan tulisan “GUNUNG LEBAK NAGA” yang besar. Kami memilih untuk berhenti ke sebelah kanan jalan, masuk ke jalan kecil menuju ke salah tau rumah penduduk yang dijadikan pos jaga. Jangan lupa untuk daftarkan diri kalian disini, tinggal tulis nama dan tidak bayar. Nanti setelah pulang, jangan lupa untuk mampir ke tempat itu lagi untuk menulis “kesan-kesannya” atau masukan untuk penduduk di sana. Bagi yang ingin menggunakan jasa petunjuk jalan atau jasa untuk angkat barang juga bisa di tempat ini.
Nah, setelah mendaftarkan diri maka perjalanan di mulai, sebagai informasi kira-kira jarak yang akan ditempuh hanya 1,5 – 2 km saja, dengan jalur seperti berikut.
Dari lokas perumahan penduduk tadi sudah dapat dilihat puncak Gunung Lebak Naga.
Jalan menuju ke puncak Gunung Lebak Naga, tidak terlalu sulit jika dibandingkan ke lokasi Bukit Langara. Jalan yang akan dijalani cukup landai, dapat dilihat dari data di bawah ini.
Puncak tempat ini cuma berada di 200mdpl (meter di permukaan laut), karena memang dekat pantai, pantai terdekat adalah Pantai Batakan. Pertanyaannya adalah jika hanya 200mdpl kenapa lokasi ini dinamai dengan GUNUNG? Kenapa tidak BUKIT saja? … #HalahDibahas.
Dan perjalanan pun dimulai, setelah berjalan sekitar 100m dari perumahan penduduk, kita sudah akan bertemu dengan persawahan. Kebetulan saat itu matahari baru “tayang” jadi udara segar dan hangatnya mentari pagi membuat segar badan yang belum mandi ini :P
Bagi yang jarang melihat atau jalan-jalan di sawah mungkin bisa memanfaatkan nanti jika berkunjung ke sini, seperti paman yang satu ini :P
Sekitar 500m ke depan, jalan belum menanjak, jadi masih bisa bernafas dengan normal dan senyum-senyum. Sampai memasukin hutan pun jalan masih terlihat belum menanjak seperti ini.
Dan akhirnya mulailah perjalanan yang penuh keringat, nafas yang ngos-ngosan, dan paha yang mulai disuruh bekerja keras untuk mengangkat badan. Jadi untuk kenyaman selama perjalanan, dianjurkan untuk memakai sepatu atau sandal gunung bukan sandal gaul apalagi highheel #eh.
Tanjakan!
Tanjakan berikutnya!
Tanjakan berikutnya lagi!
Dan sampai akhirnya ke lokasi perberhentian pertama, lokasi ini seperti “pagar” dengan barisan pohon yang berdiri rapi di sisi Gunung Lebak Naga.
Jalan menanjak sering membuat kita lupa untuk melihat ke belakang, sebaiknya hal itu jangan dilakukan saat perjalan ke Gunung Lebak Naga. Jangan terburu-buru berjalan cepat untuk cepat sampai ke puncak, karena hal itu akan membuat kita akan kehilangan momen indah yang ada di belakang. Di sini, kita diwajibkan sesekali melihat ke belakang, kenapa? Ini alasannya :
Pemandangan ini yang akan terlihat ketika sesekali kita melihat ke belakang, pemandangan yang lumayan membuat mata menjadi segar, hamparan horizon hijau dengan hiasan bukit-bukit hijau dan “sedikit” sentuhan sinar mentari pagi #halah. Pemandangan yang membuat semangat kembali terisi untuk kembali dihambur-hamburkan untuk naik menuju puncak :P Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya sedikit lagi menuju puncak. Kita langsung disambut oleh hamparan rerumputan hijau seperti ini. Dan sukurnya kali ini tidak mendung (tumben tidak mendung).
Ah akhirnya sampai juga di puncak BUKIT …eh Gunung Lebak Naga. Di atas sini banyak yang bisa dilihat, setidaknya ada 3-4 sisi yang mempunyai pemandangan yang mempesona yaitu sisi Selatan, Utara, Barat dan Timur … artinya semua arah mempesona dong? #eh
Di sisi arah naik (sisi sebelah Timur), akan melihat pemandangan berikut ini.
Sedangkan di sisi Barat akan melihat Pantai Batakan, lautan dan dari kejauhan dapat dilihat Pulau Datu yang fenomenal itu #lebay :P
Sedangkan sisi Utara akan melihat pemandangan berikut ini.
Terakhir adalah sisi Selatan, pemandangan di sisi ini dapat dilihat seperti berikut.
Di sisi ini terdapat tempat bersantai untuk sekedar duduk-duduk melihat hamparan hijau sampai ke ujung horizon.
One last thing …
Ternyata di puncaknya pun memberikan keindahan tersendiri, yaitu hamparan rerumputan hijau seperti ini.
Indah bukan?
Agar tetap selalu indah, tolong tempat ini dijaga, dengan cara yang sederhana yaitu dengan tidak membuat kotor dan rusak tempat seindah ini. Dengan membawa pulang sampah yang ada, dan kalau bisa memang jangan membakar kayu untuk api unggun karena bekasnya membuat kotor. Sebaiknya jika untuk memasak bisa membawa kompor gas portable. Selain lebih cepat dan tidak mengotori lingkungan juga.