Pulau Beras Basah, Surga kecil di Bontang

Menjelang akhir 2013, kebetulan mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelum mengikuti konferensi, maka tidak ada salahnya mencoba mengunjungi tempat yang dapat melepas lelah. Seperti biasa tujuan yang paling tepat adalah pantai. Setelah mencari pantai-pantai baru sekitaran Kalimantan Timur, ketemu informasi tentang Pulau Beras Basar di Bontang.

blog02

Jarak antara Kota Samarinda dan Kota Bontang sekitar 118km sekitar 2,5 jam untuk sampai disana dengan menggunakan mobil. Jalan menuju Kota Bontang cukup baik, dan tentang saja…tidak ada macet seperti Ibu Kota :P

Setelah sampai di Bontang, tinggal menuju pelabuhan di pinggir kota untuk mencari kapal yang bisa disewa untuk menuju Pulau Beras Basah.  Nama pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Tanjung Laut. Kebetulan kesana saat hari kerja (bukan hari libur). Jadi pelabuhan terlihat sepi, maklum kami termasuk orang-orang yang suka jalan-jalan di saat bukan hari libur, agar tempat yang kami kunjungi tidak penuh dengan pengunjung lain :P  Di pelabuhan ini tersedia banyak kapal yang bisa disewa untuk mengantar ke pulau tersebut, dengan berbagai ukuran, jadi dapat disesuai saja dengan jumlah orang. Sewa kapal untuk PP kalau tidak salah sekitar 350-400rb (lupa).

blog04

Setelah mendapatkan kapal, maka perjalanan dilanjutkan. Ada beberapa hal yang menarik yang dapat dilihat sepanjang perjalanan menuju Pulau Beras Basah, salah satunya adalah patung “Merlion” dengan ukuran yang lebih mini seperti ini :)

blog03

Setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya sampai juga di Pulau Beras Basah. Nama yang unik memang, konon menurut cerita masyarakat setempat, dahulu ada kapal yang berlayar dari Pulau Celebes (Sulawesi) mengangkut karung yang berisi ribuan ton beras menuju Bontang. Namun nahas kapal tersebut karam dihantam ombak besar yang mengharuskan muatan-muatan kapal yang banyak berisi beras tadi hanyut tercecer dan menutupi sebagaian permukaan air di sekitar pulau. Akhirnya oleh masyarakat sekitar menamakan pulau tersebut dengan nama Beras Basah.  Tetapi dijamin bentuk pulaunya tidak seperti beras apalagi karung beras.

Dan inilah penampakan Pulau Beras Basah yang kami lihat setelah beberapa saat kapal sandar di satu-satunya jeti tempat sandar kapal.

10664800276_026009844a_z

Pulau kecil dengan pohon-pohon kelapa dan dikeliling oleh air laut berwarna kehijauan. Pemandangan ini langsung membuat menyejukkan indra-indra mata yang sudah lelah dengan pemandangan hiruk pikuk kotak (#halah).

10720447066_c96bddfb8a_z

Bentah untuk berlama-lama di ujung jeti ini, karena dapat melihat pulau ini secara utuh. Gradasi air hijau di pantai dapat dilihat dengan indah dari sini. Tapi akhirnya tidak sabar juga untuk air di sekitar pulau ini. Jernih bukan?

10670336674_e156006b3a_z

Dan ini sisi lain yang dari pulau ini, yang memperlihatkan air hijau yang jernih dan bersih. Siapa saja pasti akan tergoda untuk langsung terjun dan berenang di sini, kecuali bagi orang-orang yang tidak bisa berenang seperti saya, cukup main-main di area air dangkal saja :P

blog05

blog07

Pulau ini terbilang kecil, karena untuk mengelilingi pulau ini dengan jalan kaki hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 10 menit. Suasana masih terlihat asri, tidak ada penjual, tidak ada jasa hiburan seperti banana boat atau lainnya. Jadi sebaiknya kalau ke sini persiapkan cemilan sendiri, tapi ingat jangan buang sampah sembarangan, sampahnya dibawa lagi dan jangan ditinggal disini.

Di pulau ini tersedia ayunan yang bisa digunakan untuk santai dan “do nothing” sambil menikmati udara laut yang segar atau hanya untuk sekedar mendengarkan bisikan lautan #halah.

Di pulau ini tidak ada penginapan, namun jangan khwatir jika anda ingin menginap di pulau ini tapi tidak memiliki tenda, karena disekitar pulau banyak berdiri gazebo – gazebo berukuran 2 x 3 meter dan ada sebuah bangunan rumah yang bisa anda jadikan tempat menginap.  Di pulau juga terdapat Mushola, warung makan (Hari minggu/libur), kamar ganti, dan toilet (airnya beli sendiri).

Saat kami disini, pulau ini seperti pulau pribadi. Karena saat itu hanya kami yang ada di pulau ini, inilah enaknya jalan-jalan di hari kerja, mungkin hal ini yang membuat tidak terlihat penjual atau jasa hiburan :)

DCIM\100GOPRO

Awan yang berarak membahana seperti ini adalah pemandangan yang sangat lumrah ditemui di Pulau Kalimantan.

blog08

Setelah puas di sini, saatnya untuk pulang dan kembali ke Samarinda dan siap untuk berkegiatan di acara konferensi.

blog06

blog10

Sekedar mengingatkan, untuk selalu menjaga kebersihan ditempat yang kalian kunjungi, cukup tinggalkan jejak kaki di pantai bukan sampah. Cukup bawa kenangan dan foto, dan biarkan yang ada di sana tetap ada di sana :)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.