Semarang, Magelang dan Yogjakarta di akhir 2011

Kunjungan lama yang terlewat untuk ditulis, yaitu kunjungan ke bagian tengah pulau Jawa.

{Semarang}

Dimulai dengan berkereta malam dari Bandung menuju Semarang, maka akhirnya sampai juga ke stasiun KA Semarang Tawang. Kali ini dijemput oleh Pak Irwan Budiman. Langung diajak ke pantai hmm…lupa nama pantainya.

DSC_9790

Cuaca kurang mendukung dan perut sudah lapar, jadi kurang mood untuk ambil foto lebih banyak. Selanjutnya pagi itu dimulai dengan menikmati menu Garang Asam Ayam yang mantabs (sayang kembali lupa untuk foto penampakan menu ini, karena sudah terlalu lapar).

image

{foto : http://fullstomach.wordpress.com/2008/02/18/fierce-looking-and-bitter-in-holy-town/}

Kira-kira seperti itu penampakannya, cuma saat itu tidak ada bungkus daun pisangnya, langsung disajikan di mangkok setelah selesai masak dari kuali…sedaaaaaaap. asam dan pedas, seger!!!

Selanjutnya mencoba mengunjungi bangungan tua Lawang Sewu, yang dikenal angker karena acara “Dunia Lain” dan setting film-film horor lainnya. Walaupun menurut kabar tempat ini juga pernah jadi tempat syuting Ayat Ayat Cinta juga.

Inilah kenapa tempat ini disebut Lawang Sewu, karena terdapat banyak Lawang (pintu) walau jumlahnya tak sampai Sewu (seribu).

DSC_9821

Penjelajahan ke bangunan ini sampai ke bagian dalam ditemani guide, pilih aman saja daripada “tersesat” di dalam Open-mouthed smile Saat kesini dilakukan perbaikan pada bagian utama ruangan, jadi tidak sempat melihat bagian dalam ruangan utama yang katanya indah oleh hiasan kaca-kaca jendelanya.

DSC_9846

Sengaja di posting ini tidak diupload foto-foto bagian dalam bangunan ini, agar tidak melihat hal-hal yang “tidak diinginkan” #hadeuh.

Sepulangnya dari Lawang Sewu, disempatkan untuk menunaikan shalat magrib di Mesjid Agung Semarang, yang mempunyai bagian yang berbentuk seperti mesjid di Mekkah, karena mempunyai tiang-tiang dan dapat dibuka seperti payung.

DSC_9857

Dan berikut sisi lain Mesjid Agung Semarang saat blue hour.

DSC_9871

Setelah menyelesaikan shalat magrib, kami dijemput oleh Mbah Lutfie untuk menikmati Nasi Gandul yang mantabs, lagi-lagi tidak ada bukti dalam bentuk foto. Tapi berikut adalah ilustrasi Nasi Gandul.

image

Porsinya kecil, untuk ukuran body seperti saya memang harus menyantab 2 bungkus … eh 2 piring dalam 1 sesi Smile

{Ambarawa – Rawa Pening}

Besok paginya, saya dijemput oleh Akhyar Fikri untuk mengunjungi Rawa Pening saat sunrise. Berangkat jam 4 pagi sepertinya membuat kami terlambat untuk mendapatkan blue hour dan awal sunrise di Rawa Pening. Hanya bisa memandangi langit ungu dan biru dari dalam mobil sambil dalam hati berkata “..are we there yet? … are we there yet?” …. hihihi.

Sekilas sunrise di Rawa Pening.

DSC_9886

Beserta teman-teman mengitari Rawa Pening yang penuh enceng gondong dan tampa barisan bebek yang sedang berenang.

DSC_9953

Setelah usai berkeliling di Rawa Pening, kami sempatkan untuk sarapan DURIAAAAN!!!! Sedaaap, pagi-pagi sudah menikmati durian ambarawa yang mantabs dengan harga yang membahana Smile with tongue out

{Semarang Lagi}

Selanjutnya perjalanan pulang ke Semarang, singgah sebentar ke tempat ini, katanya biar serasa main-main ke Thailand.

DSC_0033

Akhirnya…makan siang!!! Makan siang apa kah kita? Ternyata di Semarang ada warung yang penjualnya asal Banjarmasin dengan menu Nasi Kuning Masak Habang dan Soto Banjar yang rasanya tak kalah dengan di Banjarmasin. Bagi yang berada di Semarang bisa berkunjung ke Warung Soto Banjar di Jl Tlogosari Raya II dekat Primagama.

Besok paginya sengaja bangun pagi untuk ngetem di Tugu Muda Semarang dengan latar belakang Lawang Swu di saat blue hour.

DSC_0110

Dan mengunjungi Kota Tua Semarang.

DSC_0127

Setelah itu dilanjutkan dengan sarapan menu khas Semarang lainnya, yaitu yaitu Mangut….auuuuuuuuuu….bersantan, pesan, panas … lezaaaaaaaaaaaaat. Ikan asap yang dimasak dengan santan yang pedas ini memang sesuatu banget pantes saja mas bro Narenda selalu minta Mbah Lutfie membawakan menu ini (walau tidak pernah terlaksana hehehe). Seperti biasa, tidak ada penampakan dari kamera sendiri.

image

{foto : http://www.justtryandtaste.com/2010/12/mangut-ikan-pe-pari-asap.html}

{Magelang}

Siangnya saya lanjutkan perjalanan ke Magelang, menuju Borobudur. Satu dari 7 keajaiban dunia yang akan saya kunjungi (Aamiin). Di sini saya menginap di Hotel Manohara, tampat di samping Borobudur, biar mudah mendangi Borobudur saat sunrise dan sunset tentunya.

DSC_0138

Sunset di Borobudur….gerimis mendung dan tak ada sunset dengan awan dan matahari yang membahana #hadeuh.

DSC_0166

Tapi masih punya 1 peluru untuk sunrise di Borobudur, jadi sambil sunrise tiba, maka malam itu mengisi perut di restoran hotel yang berupa pendopo bersama turis-turis mancanegara. Sejak datang sampai pulang tidak bertemu turis lokal di hotel ini.

Sunrise di Borobudur….teteup, tidak bertemu dengan cuaca yang membahana.

DSC_0272

{Yogyakarta}

Siangnya perjalanan menuju ke Yogyakarta, kali ini bertemu dengan Erick Kurniawan. Tidak ada kegiatan foto, cuma berkunjung ke kota gede untuk belanja kerajinan perak dan kuliner. Kuliner kemana? Tentu saja ke Gudeg Yu Djum. Nyem nyem sedaaap (walau tetap lebih mantabs Gudeg Banda di Bandung sih hehehe).

Dan setelah dari Yogyakarta, sorenya sudah berangkat kembali ke Jakarta dan meneruskan perjalanan pulang ke Bandung.

3 thoughts on “Semarang, Magelang dan Yogjakarta di akhir 2011”

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.